Sikap
Sejak
manusia dilahirkan, ia kan mengalami pertumbuhan jasmani yang
signifikan seiring berjalannya waktu... hari lepas hari... tahun
berganti tahun, kecuali ada hal khusus lainnya. Meskipun perkembangan
teknologi semakin maju, begitu banyak produk kesehatan dan kecantikan
yang mempromosikan mencegah atau menunda penuaan dini. Sayangnya,
menjadi tua tidak akan terhindarkan. Tampak muda bukan berarti
benar-benar dalam keadaan muda. Faktanya... usia kian bertambah dari
masa hidup yang berkurang.
Satu
hal yang sempat membuat kita tersenyum simpul... bertambahnya usia
seseorang belum jaminan ia seorang pribadi yang dewasa. Pernah ga...
menjumpai seseorang yang usianya mungkin bisa dikatakan lebih tua,
namun pola pikir atau tindakannya mencerminkan kekanak-kanakan dalam
mengambil tindakan... atau mengenal seseorang yang mungkin masih
belia umurnya, tapi cukup dikatakan dewasa dalam berpikir serta
pengambilan keputusan bertanggung jawab atas kehidupan yang
dijalaninya?
Terlepas
siapa diri kita... berada dalam “zona nyaman” atau sebaliknya...
menjadi pribadi yang dewasa dalam berpikir dan mengambil suatu
keputusan yang bijak merupakan sebuah pilihan. Pernahkah mendengar
atau membaca untaian kalimat “life is 1% happens and 99% how you
respond”. Kurang lebih bisa
diartikan sebagai berikut; hidup merupakan 1% apa yang terjadi
(peristiwa) dan 99% bagaimana engkau meresponnya.
Setiap saat... kita menghadapi
kejadian-kejadian yang mungkin tak secara langsung “menuntut”
kita untuk menentukan sikap. Tergantung bagaimana cara pandang kita
memandang suatu peristiwa, sekecil apapun itu. Karena, sikap kita
menentukan apa yang terjadi selanjutnya. Melalui pengalaman hidup,
kita belajar mengenai sikap. Menambah, mengurangi bahkan
memodifikasi... dan lambat laun akhirnya terbiasa bagaimana kita
menyikapi suatu peristiwa sesuai bingkai sikap yang tanpa kita sadari
sudah lama terbentuk. Bagaimana sikap kita dalam situasi terburuk?
Bagaimana sikap kita dalam situasi terbaik? Apakah kita memilih
menyikapinya dengan tepat dan bijak atau sebaliknya? Karena... sikap
adalah pilihan yang engkau pilih secara terus-menerus (Tyler, 2018:
xvii)