Salah...

Kesalahan...

Suatu tindakan yang ga bisa kita hindari selama masa hidup masih berlaku di dunia ini. Entah karena kesengajaan atau tidak sengaja, masing-masing pribadi pernah melakukannya. Kecil... Besar... Fatal... Semua memiliki dampak yang signifikan baik bagi pelaku maupun korban. Tapi, ga semua korban benar-benar korban... dan tak semua pelaku, sebagai pelaku tunggal sebenarnya yang menyebabkan semua tatanan berantakan... “playing victim” membuat penilaian menjadi abu-abu dan ambigu. Mana yang salah... dan mana yang benar-benar melakukan kesalahan.

 

 

Mau mengakui suatu kesalahan... salah satu sikap rendah hati dan penuh keberanian yang patut dipuji. Sayangnya, banyak manusia yang masih berkelit bahkan enggan mengakui meskipun kebenaran telah disingkap dan terungkap. Mencari celah dan cara berusaha untuk membela, memperoleh pembenaran diri. Dimana malunya?!

 

 

Dilain sisi... mengakui kesalahan akan membawa kelegaan. Terlepas lain pihak mau memaafkan atau mengampuni. Ga sekedar kelegaan namun juga kesempatan untuk rekonsiliasi... hmmm, jika hal tersebut berjalan lancar tentunya. Orang akan menimbang-nimbang seberat apa dan sejauh mana kesalahan yang telah dilakukan. Jika ingin dewasa yang ga sekedar usia, kedua belah pihak akan menemukan titik terang dan solusinya untuk permasalahan yang dihadapi. Oleh sebab itu, langkah selanjutnya menentukan seperti  apa pribadi kita... orang yang berani bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat atau orang yang memilih lari bersembunyi dibalik pembenaran diri sendiri. Belajar dari kesalahan atau acuh tak acuh pada kesempatan untuk memperbaiki kegagalan.

 

 

Sumber gambar: Photo by Brett Jordan on Unsplash

Topik lainnya di: www.untaiankatahariini.blogspot.com

Postingan populer dari blog ini

Persimpangan Jalan

Roda Kehidupan

Secercah Harapan